
7 Kesalahan Fatal Saat Wrapping Mobil & Cara Menghindarinya
Share
Tren wrapping mobil di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya komunitas otomotif dan kesadaran akan pentingnya estetika serta perlindungan bodi mobil. Dibandingkan dengan cat ulang, wrapping mobil dinilai lebih praktis, ekonomis, dan memberikan kebebasan berekspresi lewat desain serta warna. Selain itu, wrapping juga berfungsi untuk melindungi cat asli dari goresan, sinar UV, dan paparan bahan kimia ringan. Namun, masih banyak kesalahan fatal yang sering terjadi saat proses wrapping mobil. Berikut adalah tujuh kesalahan yang wajib dihindari dan cara mengatasinya:
Risiko: Bahan wrapping murah sering kali tidak tahan lama, mudah mengelupas, atau pudar dalam waktu singkat.
Dampak: Penampilan mobil cepat kusam dan biaya penggantian akan membengkak.
Cara Menghindari: Lakukan riset sebelum memilih bahan. Pilih brand terpercaya seperti Maxdecal, Fanchi, atau 3M yang telah teruji kualitasnya dan memiliki daya rekat serta finishing yang baik.
Risiko: Pemasangan yang asal-asalan bisa menyebabkan gelembung udara, lipatan, atau potongan tidak presisi.
Dampak: Hasil wrapping tidak rapi dan mudah rusak.
Cara Menghindari: Pastikan memilih bengkel wrapping mobil profesional yang berpengalaman dan memiliki portofolio jelas. Jangan tergiur harga murah tanpa melihat kualitas kerja.
Risiko: Debu dan minyak di permukaan bodi bisa menghambat daya rekat stiker.
Dampak: Stiker tidak menempel sempurna dan bisa mengelupas dalam waktu singkat.
Cara Menghindari: Lakukan proses pembersihan menyeluruh menggunakan cairan pembersih khusus sebelum pemasangan.
Risiko: Tampilan mobil bisa jadi tidak sesuai harapan atau tampak norak.
Dampak: Menurunkan nilai estetika mobil dan sulit dijual kembali.
Cara Menghindari: Sesuaikan pilihan warna dan finishing (glossy, matte, satin) dengan karakter mobil dan tren warna terkini seperti satin bronze, chameleon, dan metallic grey yang diprediksi naik daun di tahun 2025.
Risiko: Bagian-bagian ini bisa tampak janggal atau tidak ter-cover sempurna.
Dampak: Mengganggu tampilan keseluruhan dan menurunkan kesan profesional.
Cara Menghindari: Pastikan teknisi wrapping memperhatikan area kecil dan melakukan finishing rapi hingga ke bagian paling detail.
Risiko: Warna cepat pudar, stiker mengelupas, atau tampak kusam.
Dampak: Umur pemakaian wrapping berkurang drastis.
Cara Menghindari: Rawat mobil secara rutin, hindari cuci mobil dengan tekanan tinggi, gunakan shampoo non-kimia, dan lakukan detailing ringan secara berkala.
Risiko: Tidak ada jaminan jika terjadi kerusakan atau kesalahan pemasangan.
Dampak: Konsumen menanggung risiko sendiri.
Cara Menghindari: Mintalah garansi minimal 1 tahun dari bengkel wrapping. Garansi menandakan kepercayaan diri penyedia jasa terhadap kualitas pekerjaan mereka.
Umur pemakaian wrapping mobil berkualitas bisa mencapai 3–5 tahun tergantung perawatan.
Bahan seperti Maxdecal dan Fanchi memiliki finishing beragam dari matte, glossy hingga satin metallic.
Mobil harian, mobil baru, hingga mobil hobi cocok menggunakan wrapping sebagai solusi tampilan dan perlindungan.
Wrapping mobil adalah solusi cerdas untuk mengubah tampilan mobil tanpa merusak cat asli. Namun, kesalahan-kesalahan kecil dapat berakibat fatal jika tidak dihindari. Pastikan Anda memilih bahan berkualitas, dikerjakan oleh profesional, dan memahami perawatan dasarnya agar hasil maksimal. Jangan lupa untuk meminta garansi sebagai jaminan mutu layanan. Dengan langkah yang tepat, wrapping mobil akan menjadi investasi terbaik untuk tampilan dan perlindungan kendaraan Anda.